khutbah jum'at
M. JAZRI, MINGGU, 25 JUNI 2017
الله أكبر x ٩ الله
أكبر ولله الْحَمْد
الْحَمْدَ
لِلَّهِ الذي انعم علينا وهدى ناعلي الدين الاسلام َ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وحده لا شريك له وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ . اللهم
صل وَسَلَّمَ وبارك عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِه وَمَنْ تبعهم باحسان إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. رَبِّ اشْرَحْ
لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ
يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
اما
بعد .فيا ايها الحاضرون اوصيكم ونفسي
بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون
قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
الله اكبر -
الله اكبر- الله اكبر ولله الحمد
Jamaah iedul fitri
yang dirahmati Allah,
Gema kalimat takbir dan tahmid membahana ditengah-tengah masyarakat
muslim, semenjak maghrib tadi malam, Kalimat takbir dan tahmid ini menimbulkan
getaran jiwa, yang diliputi rasa bahagia dan syukur, yakni rasa bahagia yang
kita nikmati setelah selesai menunaikan ibadah puasa, sebagai jawaban atas
seruan Ilahi:
$yg•ƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs?
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa”.
Memang saudara-saudara sekalian, selesainya suatu palaksanaan kewajiban
yang cukup berat, yang menghendaki ketekunan dan ketabahan hati, adalah salah
satu sumber rasa bahagia yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang
melaksanakan itu sendiri.
Maka ibadah puasa selama sebulan penuh, yang sarat dengan latihan ruhani
dan jasmani itu, antara lain melatih kita untuk mencari rasa bahagia dalam
penyelesaian suatu tugas-tugas yang berat.
Mudah-mudahan saja amal ibadah kita diterima oleh Allah swt. Amin ya robbal
alamin…..
kita pun
berharap semoga ibadah kita itu memberi bekas, memberi dorongan bagi
perkembangan jiwa dan pribadi kita masing-masing. Dan semoga kita tidak
termasuk golongan orang-orang yang disabdakan oleh Rasululloh saw:
كم من صائم ليس له
من صيامه الا الجوع والعطش
“Beberapa banyak
orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh suatu apapun dari puasa mereka,
selain dari lapar dan haus. نعوذ بالله من ذلك, kita berlindung kepada Allah dari hal
tersebut.
Kaum muslimin dan muslimat yang di rahmati Allah !
Ibadah puasa sebulan, menahan diri dari makan dan minum pada waktu-waktu
yang biasanya kita makan dan minum, menahan diri beberapa kesenangan yang
biasanya halal dan diizinkan. Dan disamping itu, kita lebih mendekatkan diri
kepada Allah dengan melebihkan beribadah dari yang biasa kita lakukan, disusul
lagi dengan pembayaran zakat fitrah bagi golongan yang berhak menerimanya,
mencari rasa bahagia dalam memberi, dan menggembirakan sesama manusia. Semua
itu, bila dilakukan dengan sadar dan ikhlas, semua hanya mengharap keridloan
Allah, tidak dapat tidak, meninggalkan bekas pada jiwa kita masing-masing yang
melakukan ibadah itu.
Pertama:
Bekas berupa ketenangan jiwa, yang senantiasa dapat dini’mati oleh tiap-tiap
orang yang menjalankan ibadahnya dengan ikhlas dan khusyu’ sebagai hasil dari
rasa kedekatannya kepada Allah swt.
Kedua:
Bekas berupa pembaharuan kesadaran kepada kewajiban yang harus dipenuhi
terhadap sesama manusia, para anggota masyarakat yang lemah.
Ketiga:
Bekas berupa tambahan kekuatan untuk memberantas sifat rakus alias tamak bin
dobal terhadap dunia, sebab dunia itu ubahnya bagaikan air laut, semakin
diminum, semakin menambah rasa haus.
Keempat:
Bekas berupa tambahan kekuatan baru untuk mengendalikan hawa nafsu, agar jangan
sampai hawa nafsu itulah yang mengendalikan tingkah laku kita. Sebab kalau
tingkah laku kita dikendalikan oleh hawa nafsu, berarti kita menjadi budaknya
hawa nafsu. Apa yang diperintahkan hawa nafsu akan disambut dengan sami’na
watho’na nuwun inggih sandiko, abdi ngestoake pangendiko tuan nafsu. Suruh
nyolang-nyolong, suruh sombang-sombong, suruh nipa-nipu, suruh rakus-rakus, dan
begitu seterusnya.
الله اكبر - الله اكبر- الله اكبر ولله
الحمد
Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Dengan pembekasan-pembekasan jiwa itulah kita songsong Idul Fitri. Dengan
demikian, maka Idul Fitri adalah hari raya pembinaan pribadi, yakni kembalinya
kita dari perjalanan ruhaniyah, dimana kita dapat menumbuhkan sifat-sifat dan
budi pekerti mulia sebagai dasar hidup orang bertaqwa, dan menumbuhkan kekuatan
batin yang akan memelihara kita dari kemungkinan meluncur dari derajat yang
tinggi kederajat yang lebih rendah, apabila kita kurang waspada.
Dengan satu lukisan yang terang, Al-qur’an menggambarkan bagaimana
tingkah laku seseorang yang meluncur itu, lukisan yang dimaksud terdapat
didalam surat Yunus ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut:
#sŒÎ)ur ¡§tB z`»|¡RM}$# •Ž‘Ø9$# $tR%tæyŠ ÿ¾ÏmÎ7/YyfÏ9 ÷rr& #´‰Ïã$s% ÷rr& $VJͬ!$s% $£Jn=sù $uZøÿt±x. çm÷Ztã ¼çn§ŽàÑ §tB br(Ÿ2 óO©9 !$oYããô‰tƒ 4’n<Î) 9hŽàÑ ¼çm¡¡¨B (يونوس: 12)
Artunya: “Dan apabila kesusahan menimpa menusia, ia berdo’a memanggil
kami, sambil berbaring, atau duduk atau berdiri. Maka tatkala kami hilangkan
kesusahannya, ia berjalan (melenggak lenggok) seolah-olah ia tak pernah berdo’a
kepada kami untuk menghilangkan kesusahan yang pernah menimpanya.”(Yunus: 12)
Yakni bila ditimpa kesulitan mereka ingat kepada Allah yang maha kuasa.
Mereka berdo’a memanggil tuhan, mereka berjanji akan menjadi manusia yang baik
dan ikhlas, asal mereka terlepas dari kesulitan. Orang lainpun diminta
bantuannya dengan merengek-rengek, merayu-rayu dan mengobral janji.
Namun manakala do’anya telah dikabulkan Allah, mereka terlepas dari
kesulitan, setelah mereka sampai ketempat yang aman, setalah merasa sudah bisa
jalan sendiri, tanpa pertolongan dari siapapun, mereka lalu meluncur, manjadi
orang-orang yang melupakan dan melanggar aturan hidup yang diridhoi Allah.
Meluncur menjadi orang yang sombong, pandai menepuk dada, dan membanggakan jasa
lalu berbuat semau gue.
Ÿwur (#qçRqä3s? tûïÏ%©!$%x. (#qÝ¡nS ©!$# öNßg9|¡Sr'sù öNåk|¦àÿRr& (الحشر: 19)
Seperti
orang-orang yang melupakan Allah, maka Allah menjadikan mereka orang-orang yang
lupa diri, (lupa daratan)
Orang yang tadinya rela mengorbankan kepentingan untuk kepentingan masyarakat
, ditengah jalan bisa meluncur, menjadi orang-orang yang tak segan-segan
mengorbankan kepentingan masyarakat untuk kepentingan diri dan keluarga.
Orang yang tadinya benar dan mau menegakan kebenaran, ditengah jalan bisa
meluncur menjadi orang mau benar sendiri walaupun tidak benar menurut ukuran
orang banyak.
Orang yang tadinya mau menegakan keadilan, ditengah jalan bisa meluncur
menjadi orang yang menebarkan kedzoliman, yang maunya menang sendiri walaupun
dengan cara sewenang-wenang.
Orang yang mula-mula mau berjuang untuk kepentingan agama, bisa saja
meluncur dengan menjadikan agama sebagai topeng untuk perjuangan keluarga,
kaikhlasan dipidatokan, jasa ditonjol-tonjolkan, pertolongan Allah tak pernah
diingatnya, dan jasa orang lain disembunyikan.
الله اكبر - الله
اكبر- الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Proses peluncuran semacam itu di
dalam Al-qur’an disebut dengan istilah Istidroj. Bahasa istidroj itu
diperingatkan dengan firmannya:
tûïÏ%©!$#ur (#qç/¤‹x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ Nßgã_Í‘ô‰tGó¡t^y™ ô`ÏiB ß]ø‹ym Ÿw tbqßJn=ôètƒ (الأعراف: 182)
“Dan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat kami, akan kami lalaikan mereka dengan
kesenangan-kesenangan dari jurusan yang mereka tidak ketahui.
الله اكبر - الله
اكبر- الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah.
Proses peluncuran itu terjadi, oleh karena yang bersangkutan terbawa
hanyut oleh berbagai macam kesenangan, tertipu oleh perasaan seolah-olah
“Situasi & Kondisi” sudah serba menguntungkan, terbawa hanyut oleh arus hawa
nafsunya sendiri dan hawa nafsu orang-orang disekelilingnya, sedang ia tidak
memiliki satu kekuatan batin, untuk menjadi jangkarnya yang bisa menahan
dirinya dari kehanyutan, suara hati nuraninya sudah membisa, tidak cukup lagi
untuk selalu memperingatkannya, setiap kali ia sampai ke pinggir batas antara
yang pantas dan yang tidak pantas, antara yang hak dan yang batil, baginya,
garis batas antara baik dan buruk, antara halal dan haram sudah samar karena
tertutup oleh kabut keserakahan. Dan dari waktu ke waktu ia terus melakukan
pelanggaran aturan Tuhan, sehingga proses peluncuran berlangsung sejengkal demi
sejengkal, selangkah demi selangkah.
Cita-citanya, yang sungguh menyala berkobar-kobar, dari hari ke hari
menjadi redup, lambat laun menjadi padam sama sekali. Semangat juangnya telah
berubah menjadi kultus/pemujaan terhadap dirinya sendiri.
الله اكبر - الله
اكبر- الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Mari kita simak gambaran yang diungkap oleh Rasulullah Saw., yang
melukiskan bagaimana berlangsungnya proses peluncuran dalam kehidupan
bermasyarakat. Gambaran itu terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama adalah
sebagai berikut:
الدنيا بستان تزينت بخمسة أشياء: علم العلماء وعدل الأمراء
وعبادة العبد وأمانة التجار ونصيحة المحترفين.
Artinya: Dunia
ini ibarat satu kebun yang dihiasi dengan 5 macam perhiasan:
1.
Ilmunya orang yang cerdik pandai.
2.
Keadilan orang yang memegang
kekuasaan.
3.
Ketertiban ibadah para hamba Allah
yang beribadah.
4.
Kejujuran para pedagang.
5.
Kedisiplinan para karyawan.
Dengan
mengumpamakan masyarakat dunia ini sebagai kebun, maka kelima golongan ini:
ulama (para cerdik pandai), penguasa, hamba-hamba Allah yang beribadah,
pedagang, para karyawan, ibarat bunga yang memberi sumbangan bagi pembianaan
masyarakat yang indah. Masing-masing menjadi penghias dengan corak sesuai
dengan pembawanya sendiri-sendiri.
Adapun
bagian kedua dari gambaran tersebut berbunyi sebagai berikut:
فجاء إبليس بخمسة
أعلام فاقامها بجنب هذه الخمسة
Maka datang
iblis dengan membawa 5 bendera, lalu ditegakkannya bendera-bendera tersebut di
samping hal-hal yang 5 macam tadi.
فجاء بالحسد فركزه بجنب العلم – وجاء بالجور فركزه بجنب العدل
وجاء بالرياء فركزه بجنب العبادة وجاء بالحيانة فركزه بجنب الأمانة وجاء باغش
فركزه بجنب النصيحة.
Artinya:
·
Maka datanglah iblis membawa
bendera hasad ditanamkannya di samping ilmu para cerdik pandai.
·
Datanglah ia membawa
bendera kezhaliman dipancangkan di samping keadilan para penguasa.
·
Datanglah ia dengan bendera
ria dikibarkannya di samping ibadah orang yang beribadah.
·
Datanglah ia dengan bendera
khianat disisipkannya di sebelah kejujuran para pedagang.
·
Datanglah ia dengan bendera
ingkar, ditancapkannya di sisi kedisiplinan para karyawan.
Hadirin-hadirat
yang berbahagia!
Akan
bagaimanakah nasib suatu masyarakat, bila kaum cerdik pandainya bersifat hasad,
kepandaiannya dimanfaatkan untuk menipu orang-orang awam yang bodoh, akalnya
dipakai untuk akal-akalan yang penting mendatangkan keuntungan, entah halal
entah haram.
Bagaimana
pula nasib suatu kaum apabila orang yang memegang kendali kekuasaan, memandang
jabatan sebagai kekuasaan untuk membenarkan tindakannya yang sewenang-wenang
tak mau dikontrol oleh siapapun, musyawarah diabaikan, orang selingkuh
dibiarkan keselingkuhannya, untuk bersama-sama bermain selingkuh.
Bagaimana
nasib suatu umat, apabila anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang yang
lalai beribadah, atau hanya beribadah kalau ada hajat pribadi, hanya berteriak
memanggil Allah bila menghadapi kesulitan, namun setelah terlepas dari
kesulitan, Allah dilupakan dan hawa nafsu dituhankan.
Akan
bagaimana keadaan masyarakat apabila para pedagang hilang kejujurannya
timbangannya sudah menipu, meterannya sudah mencuri, kwitansinya sudah
dipalsukan. Harta kekayaannya digunakan untuk kesenangan sendiri dengan
semboyan: Siapa kuat siapa jaya, siapa lemah menjadi mangsa.
Akan
bagaimanakah keadaan suatu umat, bila bendera para pekerjanya adalah bendera
masa bodoh, yang penting tanda tangan untuk memperoleh segepok uang,
masing-masing bertindak menurut hukum sendiri-sendiri, tanpa peduli tata tertib
yang harus berlaku, tak pernah berfikir bagaimana menghasilkan karya yang
bermutu.
Saudara-saudara
yang berbahagia!
Apabila
dalam suatu masyarakat telah terjadi proses peluncuran yang demikian, maka
masyarakat yang tadinya indah bagaikan taman bunga yang berhiaskan berbagai
corak dan warna yang menarik, dengan keharuman yang semerbak, akan berubah
menjadi hutan belukar, yang ditumbuhi alang-alang panjang, tempat bersarangnya
binatang-binatang buas dan ular berbisa.
Akan
begitulah jadinya bila masing-masing golongan dalam masyarakat sudah kosong
dari kesadaran, bahwa kedudukan apapun yang ditempati masing-masing itu
merupakan amanah, amanah Ilahi, amanah dari sesama anggota masyarakat, yang
harus dipenuhi masing-masing demi kesejahteraan bersama, bukan hanya
kesejahteraan keluarganya saja.
Dan
kalau kita benar-benar hendak menegakkan masyarakat makmur yang diliputi
keridhaan Ilahi, maka haruslah kita menyadari benar-benar bahwa tiap-tiap
kelebihan baik berupa ilmu, kepandaian, kedudukan, harta kekayaan, itu semua
adalah amanat dari Allah SWT yang wajib kita gunakan sesuai dengan aturan Allah
yang memberi amanat, demi untuk kemaslahatan sesama manusia.
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِينَ
Khutbah Kedua
الله أكبر x ٧ الله
أكبر
ولله الْحَمْد
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ سيدنا وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ سيدنا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ سيدنا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدعَوات.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَا وَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ سيدنا وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ سيدنا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ سيدنا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدعَوات.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَا وَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
The Best 888casino Slots | Mississippi | JT Hub
BalasHapusJTG's Top 888 안동 출장마사지 Casino Slots · The Best 오산 출장마사지 888casino Slots · The best 인천광역 출장샵 888casino Slots Online · 삼척 출장마사지 Play'n GO Slots 원주 출장마사지 · New Player Rewards · Promo Codes.